By Endar Pratama
Nino itu nama panggilan seorang pemuda yang tinggal di pinggiran
kota Jakarta yang sudah penuh sesak
seperti sarang semut. Dia adalah seorang mahasiswa jurusan ekonomi di
perguruan tinggi swasta jakarta. Badannya tinggi, wajahnya lumayan tampan,
rambutnya cepak, kulitnya agak kecoklatan. Di lingkungannya nino juga di kenal
dengan orang yang penuh dengan potensi dari segi kreativitas sampai akademis,
juga mempunyai pribadi yang menarik sehingga tidak heran dia sangat mudah untuk
berteman dengan siapa saja.
Akan tetapi kelebihan nino sangat
menonjol di bidang seni, dia sangat tertarik dengan semua bidang seni. Baik
dari seni music, seni photograpy, seni drama/film, seni tulis sampai di
kehidupan sehari – harinya tidak lepas, dia kaitkan dengan dunia seni. Teman –
temannya pun sering mengejeknya dikarenakan dia salah masuk fakultas seharusnya
di bidang seni, eh malah di bidang ekonomi. Karena sebenarnya dia hanya ingin
membahagiakan orang tuanya saja jadi masuk di fakultas ekonomi itu, bukan
karena kemauannya.
Pendidikan seni ini pun di
tempuhnya secara non formal, sejalan dengan pendidikan ekonominya. Seiring
berjalannya waktu, dia akhirnya menjadi pemuda yang berkesenian. Dia sering
mengisi acara – acara seni yang ada di kampusnya atau di luar kampusnya
terutama adalah panggung music, dia sangat asyik menjalani semuanya itu yang
menjadikannya pemuda yang penuh dengan imajinasi.
Di sela – sela kesibukannya itu
nino di gugah oleh pertanyaan temannya yang mengejutkannya ,,,
No ? panggil teman bandnya ,,,
Ya ada apa lex? Jawab nino,,,
Lo ini gua lihat koq gak pernah
sih deket banget ama cewek? Lo homo ya
bro? ejek Alex dengan muka serius ,,,
gua perhatikan ada aja tuh cewek yang suka ama
lo? Kata Alex,,,
sembarangan lo, gua masih normal
tau !!! nino menjawab dengan muka kesalnya ,,,
gua masih bingung aja bro? ntar
juga nemu koq ! lo nyesel nanti kalau liat cewe gua. Jawab Nino dengan muka
cueknya ,,,
buktikan aja bro, gua gak perlu
omongan lo ! jawab Alex dengan tegas ,,,
sampai di rumah ternyata
pertanyaan Alex tadi membekas di kepala Nino, dia gelisah dengan hal itu karena
memang benar dia belum menemukan wanita yang pas untuk menjadi kekasihnya,
maklum dia bukan cowok yang sembarangan memilih wanita untuk jadi pacarnya, walau
banyak wanita yang menyukainya. Saat malam sudah semakin larut dan mata Nino
sudah mulai memberat, Nino berdo’a. Agar di temukan pasangan yang tepat bagi
dirinya dan dia terlelap di dalam harapannya itu.
It’s My Life, it’s now or never
(nada dering HP alarm Nino berbunyi) ,,,
Nino pun terbangun dari tidurnya,
dia langsung mematikan alarm yang menunjukan jam 5.30 pagi dan bersegera mandi,
gosok gigi dan mengambil air wudhu untuk sholat subuh. Setelah sholat subuh seperti
biasanya Nino melihat jadwal perkuliahannya. Sambil membereskan buku – buku
perkuliahan masih terlintas di pikirannya perkataannya Alex semalam, dia terhenyak
sejenak. Lalu dia mencoba untuk melupakan hal itu. Jam 7.30 setelah dia selesai
sarapan, Nino langsung berangkat menuju kampus dengan skuternya.
Sebelum sampai kampus, di tengah jalan Nino melihat kucing yang masih kecil berjalan karena merasa iba Nino turun dari motornya, untuk membantu kucing itu menyeberang karena dia takut kucing itu terlindas. Di perempatan lampu merah Nino pun melihat teman sekampusnya yang lagi kesulitan karena motornya mogok, tanpa basa – basi nino langsung mengajaknya untuk pergi sama – sama. Karena pada saat itu jam sudah menunjukan pukul 7.50 dan perkuliahan pagi itu dimulai jam 8.00. Jadi motor temannya pun di tinggal sementara di rumah penduduk sekitar tempat itu.
Sampai di parkiran kampus, Nino dan temannya yang bernama Rudi bergegas lari menuju kelas masing2, karena jurusan mereka berbeda. Saat mereka memburu waktu, rudi mengajaknya pada saat jam istirahat dia ingin menraktir Nino di kantin, sebagai ucapan terima kasih Dan Nino pun mengiyakannya. Dengan nafas ngos – ngosan, Nino akhirnya sampai juga di kelas tepat pukul 8.00. Dosen yang pada saat itu baru masuk di kelas pun terkejut dan bertanya.
Kamu kenapa Nino? Kayak dikejar anjing gitu .Tanya ibu dosen ,,,
Gak pa2 bu saya gak telat kan bu? Jawab Nino dengan nada yang masih terbata – bata,,,
Gak nino, baru jam 7.50. cepet masuk sebentar lagi kita mulai perkuliahannya. Kata ibu dosen,,,
Nino terkejut dia lupa, bahwa dia mengatur jam di tangannya memang lebih cepat 10 menit. Dia langsung bersyukur. Nino memang mempunyai pribadi yang sangat bagus, dia disiplin, pandai bergaul dengan dosennya dan teman - temannya serta cerdas dalam melakukan hal apapun. Tidak heran dia sangat di sukai para dosennya dan teman – temannya.
Jam sudah menunjukan pukul 9.30. berarti mata kuliah pagi itu sudah hampir selesai. Ibu dosen pun sudah mulai merapikan pekakas perkuliahannya. Nino pun segera bangkit dari kursi kelasnya dan keluar dari kelasnya. Saat keluar dari kelas, Nino tidak terburu – buru ke kantin, karena Nino ingin mengobrol sebentar dengan dosennya. Inilah pandainya Nino dia paling bisa mengambil hati dosennya, Jadi wajar kalau IPKnya selalu kepala 3,00. Saat suasana sudah mulai sepi dan Nino sudah mulai menyelesaikan obrolan dengan dosennya. Nino pun mulai berjalan ke lorong – lorong kampus. Saat Nino berjalan, Nino terkejut melihat ada wanita cantik berbaju merah dengan logo tengkorak duduk di kursi kampusnya sambil menangis.
Karena Nino merasa iba, Nino pun langsung duduk disampingnya dan berkata :
Duh cewek tengkorak koq cengeng, gak malu tuh ama foto bapak kamu yang ada di baju kamu? kata Nino dengan nada ngeledek ,,,
Tersentak cewek itu mendengar perkataan itu, dia lalu berbalik melihat Nino dan tersenyum sedikit walaupun masih ada air mata di pipinya.
Kamu siapa? Kata cewek itu dengan nada yang masih sedih ,,,
Aku orang yang di kirim bapak kamu dari kota tengkorak, dan di suruh ngajak kamu pulang untuk kawin dengan pangeran tengkorak ! kata Nino dengan nada serius dan ngeledek lagi ,,,
Cewek itu tersenyum kembali, sekarang senyumnya agak lebar ,,,
Dasar cowok aneh, kamu itu gak tau masalah aku tau? Kata cewek itu dengan nada cuek ,,,
Ya gak taulah emang aku suami kamu apa? Kata Nino dengan nada ngeledek lagi ,,,
Karena kesal cewek itu memukul Nino dengan gemasnya sambil tertawa ,,,
Nama kamu siapa? Kata Nino ,,,
Elika, Nama kamu? Kata cewek itu ,,,
Nino, koq aku gak pernah liat kamu sih di kampus ini? kamu mahasiswa baru? Kata Nino dengan nada bingung ,,,
Semester sebelumnya aku ambil kelas malam, cuman di semester ini aku ambil kelas pagi! Kata elika dengan nada yang sudah friendly ,,,
Setelah itu mereka berdua sudah asyik mengobrol, sehingga Nino pun lupa dengan janjinya dengan rudi di kantin.
PING !!! kamu dimana Bro? bbm dari Rudi ,,,
Si Nino terkejut dan dia langsung sadar bahwa dia ada janji dengan temannya. Nino pun langsung mengakhiri obrolannya dengan elika dan mereka pun saling bertukar contac. Nino langsung bergegas menuju kantin di mana teman – temannya sudah menunggunya. Sampai di kantin Nino tidak membahas kejadiannya di lorong kampus dengan mereka. Dia ikut bergabung dan bercanda ria saja dengan mereka. Selang beberapa jam Nino pun langsung mengakhiri perkumpulannya dengan teman – temannya karena dia masih ada aktivitas yang harus di lanjutkan. Pukul 10.00 malam dia sampai di rumah karena dia merasa kecapean dengan langsung tidur.
Besoknya Nino mendapatkan pesan BBM dari elika dan dia ingin bertemu untuk membicarakan masalah kuliah, Nino pun langsung mengiyakan ajakan itu. Pada sore hari Nino dan elika bertemu di perpustakaan kampus yang suasananya lumayan ramai, dikarenakan banyak mahasiswa dan mahasiswi yang mengejar beasiswa karya ilmiah pada saat itu. Mereka berdua pun bertukar pikiran dengan asyiknya, terkadang Nino menggodanya dan elika membalasnya dengan penuh kemanjaan. kemudian terbentuklah suatu ikatan di antara mereka.
Semenjak itu mereka sering pergi bersama, hangout, nonton, bahkan si elika sering datang saat Nino manggung. Mereka berdua sudah sangat dekat dan sepertinya mereka sudah mulai saling jatuh cinta. Nino pun merasakan tanda - tanda itu tanpa banyak pikir, nino memberanikan diri untuk mngutarakan isi hatinya. Dan seperti perkiraan Nino cintanya tidak seperti lagu “DEWA” PUPUS melainkan bersambut. Nino sangat bahagia saat itu, karena dia merasa do’anya di kabulkan oleh TUHAN.
Hari – hari Nino pun semakin berwarna, karena kehadiran si gadis tengkorak itu. Terkadang senyum – senyum sendiri karena kebahagiaannya yang tak terbendung. Elika pun spertinya memang wanita idamannya Nino. Dia memperhatikan Nino dengan penuh rasa sayang, dan juga selalu berada di samping Nino saat keadaan apapun. Mereka berdua di landa keindahan cinta, saling mengisi, membagi, dan memperhatikan.
Hubungan itu pun tidak terasa sudah berlangsung 2 bulan. Karena Nino di buai oleh cintanya elika, Nino menjadi lupa ingin mengenalkannya kepada alex. Hingga suatu hari dia teringat dengan hal itu. Nino langsung mengadakan double date dengan alex di hari sabtu. Alex pun mengiyakan dan mengucapkan selamat kepada Nino karena dia telah menemukan kekasih yang di dambakannnya. Sabtu sore pukul 4.00, Alex sudah menunggu Nino di café tempat biasa mereka nongkrong.
Hai lex ? sapa si Nino dengan penuh semangat karena dia sedang menggandeng tangan elika ,,,
Hai bro, wah ceria sekali ya lo! kata alex dengan nada ikut bahagia juga ,,,
Mana pacar lo? Kata alex bingung ,,,
Ini pacar gua di belakang gue gandeng, lo gak lihat? Kata Nino dengan nada bingung juga ,,,
Mana? lo itu gak gandeng siapa - siapa! gua gak lihat cewek di belakang lo? Kata alex dengan nada kesal dan tegas ,,,
Muka Nino semakin bingung karena dia merasa, dia memegang tangan elika. Elika pun menyadari hal itu mukanya terlihat pucat karena dia menyembunyikan rahasia diri dia sebenarnya. Si Nino pun semakin penasaran dan bertanya – Tanya siapakah wanita yang kubawa ini? dari mana asalnya? Jadi selama ini aku ngomong ama siapa? Pantesan aku di katain teman – teman kampus ku gila. kata benak Nino ,,, elika pun juga merasa khawatir, dia takut kalau Nino tahu dirinya sebenarnya, dia akan pergi meninggalkannya.
MAU TAU CERITANYA SEPERTI APA,
BAGAIMANA KELANJUTANNYA, SIAPA ELIKA INI, BAGAIMANA KRONOLOGINYA DIA BISA
SEPERTI ITU ? TUNGGU YA EPISODE
SELANJUTNYA SEBAB GUA UDAH CAPE NGETIKNYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar