By Endar Pratama
Semua orang pasti tahu dengan
namanya binatang semut. Itu loh binatang yang suka makan gula, tapi gak mesti
juga sih. Ada juga semut yang gak suka makan gula! hehe Tapi gak apalah? Semut
yang mana aja yang penting semut hehehe. semut menurut kita selama adalah binatang
hama yang suka membuat kotor makanan kita dan sering juga dimusnahkan oleh
pembasmi hama, kalau semut itu merusak tanaman para petani. Kasian sekali ya!
hidup tuh semut, pasti dia galau deh setiap hari mikirin hidupnya itu hehehe.
Tapi tenang deh Pak Semut hidup
kamu itu gak seburuk itu koq, “TUHAN”
menciptakan sesuatu itu pasti mempunyai maknanya tersendiri. Contohnya
semut ini ada suatu pelajaran hidup yang bisa kita ambil dari dia. Perilaku
semut itu yang membuat aku sering kagum kalau memperhatikannya, Kalau si semut denger pasti dia langsung
GR nih hehehe. Ini dia perilaku semut yang mungkin kita bisa ambil untuk
menjalani kehidupan :
1. “Saling Bertegur Sapa Setiap Kali Bertemu”
Pasti
kamu sudah sering lihat semut yang di dinding atau di lantai kalau mereka
saling bertemu pasti menyentuhkan antena di atas kepalanya itu. Mau gimana pun
cepatnya dia berjalan? Dia pasti menyepatkan
untuk bertemu dengan semut lain yang lewat di hadapannya. Padahal mereka kan
belum tentu saling kenal, tapi mereka cuek aja tuh kayaknya hehehe. Yang
pentingkan kata si semut tumbuhkan rasa persaudaraan kepada sesama. Wah kalau
kita bisa seperti itu dengan setiap orang yang kita temui gak bakal deh ada
yang saling musuhan.
Zaman
sekarang kan jarang banget tuh ada orang yang bisa ramah kepada sesama, kalau
ramah juga pasti ada maunya. Nah apa salahnya
kita mulai dari sekarang mencoba untuk ramah kepada setiap orang, kalau kita
saling bertemu cobalah tebarkan senyuman, walaupun itu hanya senyuman kecil, walaupun kita tidak mempunyai kepentingan
kepada orang tersebut. Paling tidak kita menumbuhkan rasa persaudaraan kepada sesama
umat manusia. Jadilah orang yang murah senyum agar hidup kita selalu tersenyum
setiap harinya.
2. “Kekuatan Yang Menembus Batas diri”
Pernah
liat gak semut yang ngangkat beban melebihi berat badannya sendiri? Pasti pernahkan!
Dia begitu sangat percaya diri untuk
mengangkat beban tersebut, tanpa mengindahkan besarnya beban yang dia bawa
untuk bekal hidupnya. Sejauh apapun
dia berjalan membawa beban tersebut, dia tidak pernah mengalami kelelahan. Bahkan
dia akan kembali ke tempat di mana dia mengambil beban itu? Untuk mencari lagi
kalau aja masih ada yang bisa dia bawa lagi, dia sangat bersemangat untuk
bekerja tanpa kenal lelah. Gila ya si semut ini! Kayaknya nenek moyangnya dulu
pernah makan, makanannya Samson hehehe makanya bisa kuat gitu.
Nah
semut aja bisa menembus batas dirinya, masa kita kalah! Kalau saja pola pikir kita bisa seperti semut gak ada yang gak mungkin
di dunia ini. Kita bisa mencapai apa saja yang kita inginkan serta tidak mudah
menyerah dengan keadaan diri atau kondisi lingkungan. Tapi kebanyakan
manusia itu selalu kalah dengan pikirannya sendiri, pikirannyalah yang
membatasi dirinya untuk bisa berkembang lebih cepat. Mulailah dari sekarang kita mencoba membuang pikiran – pikiran negatif yang
ada di otak kita, menjadi pikiran positif yang mampu merubah dunia ini.
3. “Saling Membantu”
Semut
itu binatang yang suka gotong royong. Apabila
mereka berkumpul dan menemukan makanan yang ingin mereka bawa, mereka pasti
saling bergotong royong untuk membawanya serta tidak berebut. Biasanya
jumlah mereka yang bergotong royong itu dari 2 – 4 semut, tergantung beban yang
dibawa sih, hal itu menurut yang pernah ku lihat saja. Mereka saling bekerja
sama untuk mengantarkan makanan tersebut ke sarang mereka dan makanan tersebut
tidak langsung dimakan untuk kelompok yang membawa makanan itu, melainkan dikumpulkan
lalu nanti dibagi kepada sesama. Gila gak nih semut? mereka punya jiwa
solidaritas yang tinggi.
Seandainya kita bisa seperti mereka tentu
tidak ada yang kelaparan di dunia ini. Tidak ada orang yang saling berebut
makanan, tidak ada orang yang tidur di jalan, pokoknya sejahtera deh. nah cobalah
mulai dari sekarang, kita membantu orang lain walaupun itu hanya berupa ucapan
saja! Itu pun sangat berharga bagi orang yang membutuhkannya.
Memang
manusia itu mempunyai sifat egois yang tinggi, Sehingga agak sedikit sulit
kalau disuruh untuk membantu sesama. Manusia itu hanya mementingkan
kehidupannya sendiri, sebelum kepentingannya terpenuhi maka akan sulit bagi
manusia untuk menolong sesama. Tapi bukan tidak ada manusia yang mendahulukan
kepentingan orang lain dari pada kepentingannya sendiri. Manusia yang seperti
itulah yang sebenarnya pantas untuk menjadi pemimpin.