By Endar Pratama
Kenapa? karena di surga itu adalah
tempatnya orang – orang yang berbahagia, tak ada gelisah, gundah, galau dan
kekhawatiran di dalam hati mereka tentang kehidupan. Mereka diberikan perasaan yang tenang, damai dan sejahtera di dalam hidupnya. Nah sekarang kita lihat
apakah diri kita sudah mempunyai ciri – ciri tersebut?
Siapakah yang tidak ingin masuk “SURGA”? Tempat yang penuh dengan kenikmatan, apa saja yang kamu minta langsung dikabulkan, tidak ada lagi masalah – masalah yang menyulitkan kita seperti di dunia, tinggal di istana yang megah, berpakaian kain sutera serta ditemani para bidadari – bidadari yang cantik jelita dan selalu perawan. Alangkah indahnya tempat itu, tempat yang dibuat oleh TUHAN untuk hamba NYA yang taat dengan perintah NYA dan menjauhi larangan NYA. Ingin rasanya berada di sana dan meninggalkan kehidupan yang fana ini.
Siapakah yang tidak ingin masuk “SURGA”? Tempat yang penuh dengan kenikmatan, apa saja yang kamu minta langsung dikabulkan, tidak ada lagi masalah – masalah yang menyulitkan kita seperti di dunia, tinggal di istana yang megah, berpakaian kain sutera serta ditemani para bidadari – bidadari yang cantik jelita dan selalu perawan. Alangkah indahnya tempat itu, tempat yang dibuat oleh TUHAN untuk hamba NYA yang taat dengan perintah NYA dan menjauhi larangan NYA. Ingin rasanya berada di sana dan meninggalkan kehidupan yang fana ini.
Itulah sepenggal kisah “SURGA” yang mungkin masih banyak lagi
kenikmatan – kenikmatan yang ada di dalamnya. kita semua pasti ingin berada di
sana bersama keluarga kita, tapi apakah kita pernah melihat diri kita? sudah
pantaskah kita berada di sana untuk menjadi penduduknya? Sedangkan kita di
dunia ini masih saja mengeluh, gelisah, sedih, cemas, memprotes takdir dan
tidak menerima apa yang diberikan oleh “TUHAN”
padahal kalau kita ukur pemberian “TUHAN” sangat banyak terhadap kita.
Contoh yang paling sederhana adalah “Kesehatanmu”,
satu penyakit saja diberikan oleh “TUHAN”
kita sudah tidak bisa lagi menikmati yang namanya hidup ini. Misalkan saat kamu
sakit demam jangankan untuk bergerak, berfikir saja kamu tidak akan sanggup. Badan
kamu akan lemah, panas, dan lidah kamupun akan terasa pahit untuk menelan
makanan. Nah sekarang coba kamu hitung betapa besar nikmat yang DIA berikan
dari segi Kesehatan saja, semua amal baikmu pun tidak akan bisa menggantikannya.
Apakah kamu masih mau meneriakan
kalimat ini “ya TUHAN dimana Keadilanmu aku sudah bekerja begitu keras mengapa aku
belum kaya juga”. Ingat Kebahagiaan itu bukan di ukur dari banyaknya
kamu mempunyai harta atau seberapa tinggi jabatanmu, melainkan Kebahagiaan itu
didapat saat kamu bisa menerima semua apa yang “TUHAN” berikan di kehidupanmu. Bagaimana “TUHAN” akan memasukanmu kedalam surga, apabila kamu tidak
menghargai semua pemberian NYA?
Buanglah semua rasa sedihmu itu
gantilah dengan kebahagiaan, agar “TUHAN” bisa memasukanmu ke dalam surga NYA. Karena ciri – ciri orang yang berada di
surga itu adalah orang yang bahagia dalam hidupnya, nah kalau kamu itu selalu
galau bagaimana TUHAN mau memasukanmu ke dalam surganya? Memang
kalau “TUHAN” itu sayang dia akan
memberikan berbagai ujian di dalam hidupmu, tinggal kamu saja bagaimana
menyikapi ujian tersebut, apabila kamu menerimanya dengan hati yang ikhlas,
maka tunggulah “TUHAN” akan
menggantinya dengan ganjaran yang tidak pernah kamu bayangkan.
Semakin DIA sayang kepadamu, belum
masuk surga pun, dia akan memberikan semua yang kamu inginkan di dunia ini. Coba kamu lihat orang yang bisa menikmati
kehidupannya, tanpa beban, tanpa rasa cemas dan khawatir, selalu memberikan
senyuman kepada setiap orang yang dijumpainya. Tidakkah kehidupan seperti itu
indah? Ketenangan, kesejahteraan, kedamaian seperti itulah yang kita cari dalam
kehidupan ini.
Bahagia itu memang pilihan dalam
hidup ini, ada yang membuat hidup ini menjadikannya begitu sulit, ada juga yang
membuat hidup ini terasa begitu mudah. Mulailah semuanya dari dirimu karena
kebahagiaan itu bukan didapatkan dari orang lain, harta benda, jabatan yang
tinggi, kenikmatan dunia, istri yang cantik dan sexy, karena semuanya itu bisa
pergi sewaktu – waktu, tidak abadi. Bahagia itu hanya didapat oleh dirimu
sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar